PROFIL KI WARAS JAGAT PAKUAN
Lahir di Sindangkasih pada 14 Mei 1966 dengan nama kecil Abdul Manaf, ayah bernama Alm.Kartawi dan ibu bernama Almh. Amsiah. Dari jalur ayah beliau berdarah campuran antara Melaboh (Aceh) dan Sunda (Pakuan Pajajaran). Salah satu leluhur Ki Jagat yang berasal Tanah Rencong adalah Ki Asmani bin Syaikh Abdush-Shabur Melaboh, salah seorang pengawal Sultan Fatahilah, adapun dari darah Pakuan Pajajaran beliau adalah keturunan Prabu Susuktunggal melalui Raden Amuk Marugul. Darah yang mengalir dalam diri Ki Jagat Waras adalah Darah Tanah Rencong yang berpadu dengan darah Tanah Sunda Pakuan Pajajaran melalui leluhur-leluhur Ki Jagat pada masa Penyebaran Islam di Cirebon (khusunya Japura).
Ki Jagat Waras Pakuan dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga religius, ayah beliau adalah salah seorang sesepuh SI Cabang Majalengka. Ki Jagat adalah alumnus SMP Tjokroaminoto Maja, MA PUI Maja, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Pesantren Tinggi As-Salam Maja-Majalengka.
Semenjak tahun 1989 Ki Waras Jagat berubah haluan, dari aliran Islam garis keras menjadi aliran Islam moderat, pluralis dan nasionalis. Kemudian, semenjak tahun 2000 Ki Waras Jagat memasuki dan menjadi praktisi Supranatural dengan motto pribadinya: Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh demi Kemanusiaan untuk Mencapai Keridhaan Tuhan. Ki Waras sampai bulan Januari 2008 ini bertempat tinggal di Bagor – Jawa Barat.
Pesan: Buat segenap bangsa Indonesia tercinta, marilah kita kembali kepada jatidiri Bangsa Indonesia yang Cinta Damai dan buang jauh-jauh Budaya Impor (Kekerasan dan Anarki). Dengan mengasihi sesama, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain dan tidak unjuk kekerasan dan pamer kekuatan semoga Allah mengembalikan kemakmuran dan kedamaian Indonesia. Hidup NKRI, Hidup Pancasila, dan Hidup UUD 45.
2 komentar:
Sangat baik sekali anjuran-anjuran yang Aki tuliskan!!! Saya setuju bahwa memang tidak ada gunanya kita gontok-gontokan sebagai suatu bangsa. Perbedaan dalam kehidupan itu memang hal yang lumrah saja. Manusia tidak dapat dipaksa untuk menerima atau menolak suatu keyakinan atau ajaran. Semua harus dengan kesadaran masing-masing, yang penting jangan saling ganggu dan harus saling toleransi. Saya ada usul agar Ki Waras Jagat menulis artikel mengenai pentingnya persatuan dalam bangsa dan sesama anak bangsa. Semoga artikel tersebut bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi semua. Maju terus Ki!!! Selamat bekerja!
Salam baktos ki.
Abi asli ti talaga ngumbara di purwakarta
Posting Komentar