Menjawab Kebohongan Amin Jamaludin Tentang Ahmadiyah

Senin, 18 Februari 2008

 

Oleh:  Ki Waras Jagat Pakuan*

Berbagai aliran Islam Radikal dan Wahabiyyah sudah terbiasa menggunakan kiat-kiat untuk mengelabui dan membohongi masyarakat dalam  menyebarluaskan paham-paham radikalnya, khususnya yang berkaitan dengan Ahmadiyah.  Amin Jamaluddin dengan tulisan-tulisan anti Ahmadiyah-nya yang tersebar di berbagai buku dan situs internet dengan mudah dapat kita lihat, tulisan-tulisannya itu sangat bersifat tendensius dapat menimbulkan perpecahan dan kebencian terhadap Jemaat Ahmadiyah. Bagi seorang Ahmadi atau orang yang pernah mengadakan penelitian tentang Ahmadiyah secara obyektif, mendalam dan tanpa su'uzhann maka sudah dapat dipastikan ia dapat menilai bahwa penjelasan-penjelasan Amin Jamaluddin tentang Ahmadiyah tersebut "benar-benar banyak sekali yang absurd" dan penuh manipulasi dan kebohongan.

Amin Jamaluddin nampaknya seorang pengikut Islam radikal, ia tahu persis bagaimana caranya agar umat Islam memusuhi dan antipati terhadap Ahmadiyah.  Amin Jamaluddin mula-mula menuduh Mirza Ghulam Ahmad as (Ahmadiyah) mengacak-acak Al-Qur'an, suatu tuduhan yang absurd jiddan. Rupanya Amin belum tahu atau pura-pura tidak tahu, bahwa yang dilakukan Mirza Ghulam Ahmad as. itu adalah iqtibas[1], dimana iqtibas itu sendiri sangat lazim dilakukan oleh Rasulullah SAW, para Shahabat ra, para Imam Mujtahid, para ulama khawash Shufi, dan para pujangga dan penyair Muslim yang termasyhur. Walhasil, menurut penulis penjelasan-penjelasan Amin Jamaluddin tentang Ahmadiyah sangat berbahaya dan menyesatkan karena tidak melalui penelitian yang obyektif dan penuh prasangka serta tidak menggunakan ilmu-ilmu keislaman yang standar.

Ahmadiyah adalah satu Jamaah Islam Internasional non-politik dengan pengikut lebih dari 200 juta pengikut, tersebar di 190 negara, mempunyai media TV Internasional yang dinamakan MTA dan mengudara 24 jam nonstop tanpa iklan. Untuk menjangkau seluruh dunia Arab, MTA meluncurkan cannel 3 Al-'Arabiyyah pada tahun 2007. Ahmadiyah memang berbeda sekali dengan Islam Fundamentalis ataupun Wahabiyah karena  Ahmadiyah tergolong kepada kelompok Islam moderat,  Jamaah Islam yang cinta damai ini tidak pernah menggunakan kekerasan dan paksaan dalam menyebarkan dakwah-dakwahnya. Adapun Islam radikal yang dibidani oleh Wahabiyah dalam dakwah-dakwah mereka penuh dengan keradikalan, kebencian, pemaksaan dan jika perlu bisa melalui jalan TERORISME atau bergabung bersama AL-QAEDA. Ketika kelompok Islam Fundamentalis lagi giat-giatnya menggembar-gemborkan mimpi tentang berdirinya Khilafah, ternyata Ahmadiyah sudah 100 tahun yang lalu menetapi Khilafah dan sekarang sudah memasuki era ke-5 masa-masa Khilafah mereka. Secara politis hal inilah yang dianggap sebagai batu sandungan bagi kelompok Islam radikal atau Islam fundamentalis.  

Tulisan ringkas berikut ini merupakan jawaban-jawaban ringkas dan jitu untuk meluruskan beberapa penjelasan, kebohongan dan pendapat absurd dari Amin Jamaluddin.

Amin Jamaludin mengatakan:

"Jadi, inilah perbedaan keimanan yang sangat mendasar antara Ahmadiyah dengan orang Muslim. Sebab, bagi umat Islam, kata Muhammad dalam syahadat, adalah Nabi Muhammad saw yang lahir di Mekkah, bukan yang lahir di India. "

Jawab Ki Waras Jagat Pakuan:

Demi Allah, Ahmadiyah tidak punya syahadat lain selain syahadat yang biasa diyakini dan diucapkan oleh umat Islam. Kebohongan dan waham Amin Jamaluddin tentang syahadat ini hanya akan menjadi bahan ketawaan  orang-orang Ahmadiyah yang tahu persis persoalan ini. Bukankah  ada pepatah Arab yang mengatakan: "Shāhibul-bait adrā billadzī fīhi"[2] (Yang empunya rumah tahu tentang apa yang ada di dalam rumahnya). Amin Jamaludin sungguh sangat menggelikan, ia belaga tahu soal keyakinan dan hati orang-orang Ahmadiyah, lebih dari itu ia memaksakan syahadat versinya sendiri untuk diakui Ahmadiyah. Saya kira, sampai Amin Jamaluddin mati dan terkubur tanah sekalipun orang-orang Ahmadiyah tidak akan pernah meyakini sesuatu yang bukan keyakinannya. Bagi orang Ahmadiyah, paksaan dan kekerasan itu tidak akan membuat Islam jaya atau mulia, bahkan justeru dengan paksaan dan kekerasan wajah Islam yang indah dan damai akan menjadi rusak dan mengerikan.

Adapun mengenai sebutan-sebutan Muhammad, Ibrahim, Yusuf, Musa dan lain-lain dalam wahyu-wahyu non syari'at yang Allah SWT. berikan kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. semuanya itu 'alā tharīqah isti'ārah (berdasarkan konteks majaz isti'arah) dan bukan dalam kontek makna hakiki. Demikian ini dapat kita ketahui dengan jelas karena di dalamnya itu terdapat banyak 'alāqah (pertalian) dan qarīnah (indikasi) yang mengarah kepada makna majazi (bukan sebenarnya). Saya sarankan agar Amin Jamaluddin belajar Ilmu Balaghah dulu agar mengerti masalah ini dan tidak bermain-main dengan permainan dan fitnah-fitnahnya. Amin Jamaluddin saya persilahkan bersumpah bahwa Ahmadiyah syahadatnya beda dengan umat Islam yang lain, nanti kita akan lihat hukuman Allah apa yang ditimpakan kepada pendusta.

Amin Jamaludin mengatakan:

Penjelasan Ahmadiyah ini juga tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam kitab Tadzkirah yang asli tertulis di lembar awalnya kata-kata berikut ini: "TADZKIRAH YA'NI WAHYU MUQODDAS", artinya TADZKIRAH adalah WAHYU SUCI. Jadi, kaum Ahmadiyah jelas menganggap bahwa kitab Tadzkirah adalah "wahyu yang disucikan". Karena itu, sangat tidak benar jika mereka tidak mengakuinya sebagai Kitab Suci. Sangat jelas, mereka memiliki kitab suci lain, selain al-Quran, yaitu kitab Tadzkirah.

Jawab Ki Waras Jagat Pakuan:

Demi Allah, Ahmadiyah tidak menganggap bahwa Tadzkirah itu sebagai Kitab Suci. Amin Jamaluddin aga buta bahasa Arab barangkali, bukanlah yang tertulis di jilid Tadzkirah itu Wahyun Muqaddasun (Wahyu Suci atau Disucikan) dan Kitābun Muqaddasun (Kitab Suci atau Disucikan)? Kenapa Amin Jamaluddin ngotot dan memaksakan pemahamannya sendiri yang absurd itu kepada orang lain?

Coba Amin Jamaluddin perhatikan teori ilmu mantiq tentanga 'Aks Qadhiyah Hamliyah berikut ini:

Semua Kitab Suci Yang diturunkan Allah itu pasti berisi Wayu Suci,

tapi tidak semua Wahyu Suci itu Kitab Suci (karena banyak Hadits Qudsi dan wahyu-wahyu yang turun kepada para wali yang bukan Kitab Suci),

Jadi, hanya sebagian Wahyu Suci saja yang menjadi atau masuk kepada Kitab Suci.  

Dalam konteks 'Aks Qadhiyah Hamliyah  inilah Ahamdiyah meyakini bahwa: TADZKIRAH BUKAN KITAB SUCI tapi hanya  WAHYU SUCI, Karena hanya Al-QUR'AN sajalah KITAB SUCI umat Islam sedangkan Ahmadiyah itu bagian yang tidak terpisahkan dari ISLAM  dan umatnya. Saya kembali tantang Amin Jamaluddin untuk bersumpah seperti saya mengenai Tadzkirah ini.

Amin Jamaludin mengatakan:

Tentu saja, umat Islam seluruh dunia menolak dengan tegas, bahwa setelah Nabi Muhammad saw, ada nabi lagi, atau ada orang yang menerima wahyu dari Allah SWT.

Jawab Ki Waras Jagat Pakuan:

Amin Jamaluddin dan segenap kaum Muslimin saya persilahkan untuk menyimak pernyataan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, seorang mujaddid Islam abad ke-9 Hijriah, seorang ahli tafsir dan hadits yang kitab-kitabnya jadi rujukan umat Islam:

"Ya, benar demikian. Muslim, Ahmad bin Hanbal, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan lain-lain meriwayatkan hadits dari Nawas bin Sam'an, Rasulullah bersabda: ……..bainamā huwa kadzālika idz auhallahu ila 'isa 'alaihis-salām "Sementara keadaan demikian Allah memberi wahyu kepada Isa bin Maryam". Dalam hadits di atas Allah memberi wahyu kepada Isa as. setelah turun di bumi nanti, dan tampaknya yang menyampaikan wahyu malaikan Jibril as., bahkan pasti dia, karena memang itu tugasnya, sebagai duta utusan antara Allah dengan rasul-rasul-Nya, yang tak ada malaikat lain menyandang jabatan ini, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Na'im dalam kitab Dalāilun Nubuwwah"[3]

 

Orang yang berprasangka itu berkata, "tapi dalilnya adalah, 'Tidak ada wahyu setelahku'". Kami berkata, "Hadits ini dengan lafazh seperti ini adalah tidak benar". Orang yang berprasangka itu berkata, "Dalilnya adalah hadits, 'Tidak ada nabi setelahku'". Kami mengatakan: Kasihan sekali engkau, tidak ada dalil pada hadits ini dari sisi mana pun, karena yang dimaksudkan oleh hadits ini adalah: tidak muncul setelahku seorang nabi dengan syariat yang menghapus syari'atku, sebagaimana yang ditafsirkan oleh para ulama."[4]

 

Pada penjelasan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, seorang Imam Tafsir dan Hadits yang wawasan ilmunya begitu luas dan pengalaman spritualnya mencai dunia kasyaf Ilahi  itu terdapat kata-kata: "Kasihan sekali engkau", demikian juga Ki Waras Jagat Pakuan berkata kepada Amin Jamaludin cs: Kasihan sekali engkau, terhadap masalah ini saja belum mengerti malah berani mengkafirkan Ahmadiyah yang pengucapkan dan meyakini dua kalimah syahadat.

Amin Jamaludin mengatakan:

Jadi, antara Islam dan Ahmadiyah memang ada perbedaan dalam masalah keimanan. Oleh sebab itulah, berbagai fatwa lembaga-lembaga Islam internasional sudah lama menyatakan, bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat dan menyesatkan. Kita berharap para pejabat dan cendekiawan kita tidak mudah begitu saja menerima penjelasan Ahmadiyah, tanpa melakukan penelitian yang mendalam. Sebab, tanggung jawab mereka bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat. Kita hanya mengingatkan mereka, tanggung jawab kita masing-masing di hadapan Allah SWT.

Jawab Ki Waras Jagat Pakuan:

Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. tidak ada bedanya dengan Ahmadiyah karena Jemaat Ahmadiyah itu agamanya Islam, Rukun Islam dan Rukun Imannya persis sama dengan Rukun Islam dan Iman Rasulullah SAW. Fatwa lembaga-lembaga Islam Internasional sama sekali tidak bisa membuat Ahmadiyah jadi sesat atau kafir. Kita tahu bahwa lembaga-lembaga yang disebut Amin Jamaluddin itu adalah lembaga-lembaga yang berada di bawah "ketiak" Wahabiyah, sedangkan Wahabiyah berada di bawah "ketiak" Ibnu Sa'ud dan Ibnu Sa'ud dibawah "ketiak" Inggris dan Amerika,  dan akhirnya Amerika dan Inggris pun dibawah "ketiak" ISRAEL. Saya berharap kepada para cendekiawan Muslim untuk tidak mudah begitu saja menerima pendapat Amin Jamaluddin. Kepada pemerintah, penulis berharap agar dapat melindungi segenap elemen bangsa dari ancaman dan paksaan kelompok-kelompok radikal dan berhati-hati dalam menerima pengaduan-pengaduan dan tuduhan-tuduhan kelompok radikal yang ditujukan kepada Ahmadiyah. Ahmadiyah telah berdiri dan mengabdi kepada Bangsa Indonesia semenjak 1925, jauh sebelum terbentuknya MUI, FPI, MMI maupun HTI.

Amin Jamaluddin bukan hanya mengingatkan Ahmadiyah, akan tetapi berusaha terus memaksa Ahmadiyah agar bubar atau dibubarkan, suatu keinginan yang tidak dibenarkan oleh agama Islam sendiri, anti Pancasila, Demokrasi dan HAM.  Bahkan dalam Penyerbuan Kampus Mubarak pada Juli 2005 yang lalu ia termasuk salah seorang propokator penyerbuan dan sempat menjadi saksi dalam persidangan para penyerang di PN Cibinong. Semoga Amin Jamaluddin segera bertaubat dari perilaku-perilaku buruknya itu.  

Bilakhir, Insya Allah aman dan makmurnya NKRI terletak pada penegakkan hukum yang tepat dan tegas serta penghormatan yang tulus terhadap nilai-nilai PANCASILA sebagai PERJANJIAN LUHUR BANGSA INDONESIA. Menurut terawang spiritual penulis; tanah, air, angin, dan api NKRI akan murka jika di dalamnya budaya cinta kasih dan kasih sayang terkubur oleh budaya radikalisme, barbarisme dan ketidak adilan..

 

*Penulis adalah seorang ex penganut Islam Radikal, pengamat Budaya Sunda,   dan alumnus Pesantren As-Salam Maja-Majalengka.

 



[1] Dalam Ilmu Badi, iqtibas didefinisikan sebagai berikut: An yudhammina al-mutakallimu mantsūrahu au manzhūmahu syai'an minal Qur'ani au al-hadiitsi 'ala wajhi lā yus'iru biannahu minhumā. Artinya: "Pembicara menyimpan prosa atau puisinya dengan sesuatu dari Al-Qur'an atau Hadits dengan cara yang tidak memberikan isyarat bahwa sesuatu itu berasal dari keduanya." Qaidah Ilmu Badi membolehkan mutakallim (pembicara) merubah sedikit pada kata yang diambil dari Al-Qur'an atau Hadits, yaitu karena untuk penyesuaian wazan atau sebab lainnya.

[2]  Farāidul Adab (Al-Munjid), Darul Masyriq, Beirut, tahun 1986,  hal. 996

[3] Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi, Turunnya Isa bin Maryam Pada Akhir Zaman, terjemahan AK.Hamdi, CV.Haji Masagung, Jakarta, 1989, hal 46 � 47.

[4] Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi, Turunnya Isa bin Maryam Di Akhir Zaman, terjemahan Abdurrahim Ahmad,Najla Press, Jakarta, 2008, hal 90-91.

 

17 komentar:

Abu Shout mengatakan...

bagaimana jihad versi ahmadiyah,kapan jihad dalam artian perang berlaku......

Abu Shout mengatakan...

Simaklah buku Memperbaiki Kesalahan (Eik Ghalthi Ka Izalah), karya Mirza Ghulam Ahmad, yang dialih bahasakan oleh H.S. Yahya Ponto, (terbitan Jamaah Ahmadiyah cab. Bandung, tahun 1993). Di situ tertulis penjelasan terhadap ayat al-Quran berikut ini:

محمد رسول الله والذين معه أشداء على الكفار رحماء بينهم …

Dalam buku ini, Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan, siapa yang dimaksud dengan “Muhammad” dalam ayat tersebut, yakni: “Dalam wahyu ini Allah SWT menyebutku Muhammad dan Rasul…(hal. 5).BAGAIMANA PENJELASAN ANDA TENTANG HAL INI,TERIMAKASIH.....

AHMAD mengatakan...

sedikitpun kami tidak terpengaruh oleh blog anda yang membela ahmadiyah. kami lebih membela agama Islam murni yang di bawa oleh Rasullullah SAW

Anonim mengatakan...

waktu akan membuktikan siapa yang benar dan salah, siapa yang pembohong besar Alloh SWT akan segera menurunkan azab kepadanya ...dari tulisan anda yang memberi MGA gelar as memang anda mengakui MGA adalah nabi.... subhanalloh ...silahkan pertanggung jawabkan sendiri alasan anda dihadapan Alloh SWT...Manusia bisa dibohongi namun tidak ada sesuatu yang dapat disembunyikan dari Alooh SWT..

JAMAL bidom mengatakan...

GHULAM itulah yg hidup dibawah ketiak inggris mulai dari bapaknya. ahmadiah adalah kelompok yg diciptakan oleh inggris untuk merusak islam. sadarlah saudaraku....
ini kelompok yg murni di danai oleh inggris sejak berdirinya

Anonim mengatakan...

Tidak sedikitpun saya terpengaruh dengan blog anda. kembalilah ke jalan yang benar saudaraku, kembalilah kepada Islam yang hak, tinggalkan ahmadiyah yang telah nyata kesesatannya.

Anonim mengatakan...

amin jamaludin telah berada di tempat yanb benar... mhon yang pny blog jgn memperkeruh suasana
ahmadiyah telah nyata di sesatkan..
smga anda di beri hidayah oleh allah SWT.

Anonim mengatakan...

antum bilang lembaga-lembaga yg menyebutkan ahmadiyah sesat berada di bawah ketiak inggris dan inggris dibawah "ketiak" israel, bukankah Pusat Ahmadiyah ada di Inggris? berarti Ahmadiyah berada di bawah "ketiak" Israel..!!

imam syafii medan mengatakan...

kalau anda siap berdebat komentarilah analysis pak amin tentang kitab2 ahmadiah..ahmadiyah itu kafir dan dah jelas2 dari kitab2nya..ustd Ramli di Medan punya semua kitab ahmadiyah..dan kami telah membedahnya yg nyata2 semakin nyatalah kekafiran ahmadiyah..kalau anda punya orang Ahmadiyah yg alim di sumut tolong tunjukan orangnya biar kita bedah habis2an kitab2 suci anda itu.saya tunggu..supaya makin jelas kebohongan Ahmadiyah di dpn publik.harapan sy kepada presiden segera membubarkan ahmadiyah.sebelum semakin banyak umat yg tersesat.

Anonim mengatakan...

Hanya orang" bodoh dan egois yang mempercayai Ghulam si antek Inggeris sebagai nabi.

Anonim mengatakan...

saya Islam, bukan ahmadiyah.
tidak lah diterima secara dalil maupun logika, bahwa Islam 'sebenarnya' sekarang ini adalah ahmadiyah. dalam Islam sudah dijelaskan bahwa Muhammad ibn Abudullah ibn Abdul Muthalib ibn Hasyim...ibn Ismail as ibn Ibrahim as( Nasab nya tersambung hingga Nabi Ibrahim as) adalah Rasul penutup (QS:33 ayat 40).
Secara fakta, ahmadiyah tidak menunjukan 'kesempurnaan' atau menunjukkan ciri 'kesempurnaan' yang terdapat dalam Islam. Telah di buktikan kebenaran yang ada dalm Al-Qur'an berupa dalil dan tanda kenabian Rasulullah melalui hadist-hadist nya, spereti penakhlukan konstantinopel dan lain2.
jika dibandingkan dengan 'apa yang ada' pada ahmadiyah saat ini, maka itu sangatlah jauh dibanding dengan Islam yang sebenarnya.

saya hanya ingin menjelaskan secara objektif berdasarkan dalil dan fakta, dan dengan hati yang dingin.

Anonim mengatakan...

yth kaum beriman, ini bukan arena debat sob... jika anda mengaku umat Nabi Muhammad SAW, ikutilah suritauladan Rasulallah, beliau tidak mengajarkan kebencian terhadap sesama, bahkan ketika di hina, di caci maki , di benci bahkan di usir beliau tidak pernah melawan bahkan beliau mendoakannya,sehingga banyak yang masuk islam.Inilah kunci kemenangan Rasulallah dalam siar islam, beliau menyebarkan islam dengan akhlakul karimah, Jika anda meyakini Islam itu Rahmatanlil'Alamin tunjukanlah kepada dunia bahwa Islam itu indah dan damai, sudah waktunya pesan ini disampaikan ke seluruh dunia, jangan sesama muslim kita saling hujat, saling serang , saling mengkafirkan bahkan saling bunuh, Naudzubillahimundzalik.....inilah sumber kekalahan dan kemunduran Islam secara Global, sebetulnya ini tugas kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW di akhir Zaman, saya dibesarkan di kelurga muslim NU, sekolah MI dan Mts NU serta mesantren di ponpes NU, lingkungan saya 90 % NU, saya hanya ingin menyampaikan berdasarkan ilmu yang telah saya peroleh mengenai ponomena akhir zaman, ciri2 dan tanda2 akhir zaman sudah nampak disekeliling kita, silahkan pelajari hadits2 Nabi tentang akhir zaman, mungkin media ini (internet) bisa membantu anda kata kuncinya " Dajjal " dan " Mahdi " ini 2 makhluk diciptakan di akhir zaman ,sebab menurut alqur,an sudah Sunatullah menciptakan di alam ini berpasang2an, Dajjal artinya menutupi, penipu, pembohong sedangkan Mahdi artinya orang yang diberi petunjuk, ini sangat berkaitan sebab tanpa petunjuk(Wahyu) dari Allah tidak mungkin Mahdi bisa mengalahkan Dajjal. Barangkali mengalahkannya bukan dengan adu senjata, adu otot, adu pedang tapi dengan damai dan akhlakul karimah sebagaimana di contohkan Rasulallah SAW. Kalau anda sudah meyakini Dajjal sudah datang, berarti Mahdi juga sudah datang ,silahkan istikhoroh dengan hati suci dan iklas dan sungguh2 memohon petunjuk kepada Allah SWT Siapakah Imam Mahdi itu, sebab menurut hadits , kalau kita mati sementara Mahdi sudah datang diantara kita , maka mati kita mati Jahiliyah, Naudzubillah......

agen korset munafie mengatakan...

SDH TAHU SESAT MASIH DI BELA

obat pelangsing wsc biolo asli mengatakan...

dunia sudah mau kiamat masih belum insyaf,,,telaah keyakinanmu dengan berinteraksi di dunia luar sana biar pikiran terbuka

Andi Faisal mengatakan...

Pekok

Andi Faisal mengatakan...

Pekok

Anonim mengatakan...

Saya adalah salah satu mantan jema'at Ahmadiyyah... Kaderisasinya mantep sih, tapi semakin dalam saya mendalami Ahmadiyyah, saya semakin yakin bahwa saya salah pilih, akhirnya saya keluar dari Ahmadiyyah dan kembali ke Islam yang sebenarnya...