Imam Jalaluddin As-Suyuthi:
AJIAN UNTUK MENYEMBUHKAN KESURUPAN
Terjemahan oleh: Ki Waras Jagat Pakuan
Abdullah bin Ahmad telah meriwayatkan dalam Zawâid Al-Musnad dengan sanad hasan (baik), dari Ubay ibn Ka'ab, beliau berkata:
"Saya bersama Nabi SAW, tiba-tiba datanglah seorang Arab Gunung seraya berkata: 'Wahai Nabi Allah, saya mempunyai saudara yang terkena penyakit'. Nabi Muhammad SAW. bertanya: 'Apa penyakitnya?', orang itu menjawab: 'lamam (sakit gila, agak sinting, atau kesurupan)'. Nabi SAW bersabda: 'bawa dia ke hadapanku'. Kemudian orang itu meletakkannya di depan Nabi SAW, selanjutnya Nabi SAW mendo'akan yang sakit itu agar selalu dijaga oleh Allah dengan membacakan Surah Al-Fatihah, empat ayat pertama (ayat 1 4) dari Surah Al-Baqarah, dua ayat (ayat 163-164) dari Surat Al-Baqarah, ayat Kursi, 3 ayat terakhir Surat Al-Baqarah, ayat 18 Surah Ali Imran, ayat 54 Surah Al-A'raf, satu ayat terakhir (ayat 116) Surah Al-Mu'minun, ayat 3 Surah Al-Jin, 10 ayat (dari ayat 1 10) Surah Ash-Shafat, 3 ayat terakhir (ayat 22-24) Surah Al-Hasyr, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Setelah dibacakan ayat-ayat tersebut maka berdirilah orang yang sakit gila (kesurupan) itu, seolah-olah sama sekali dia tidak mengalami sakit gila sebelumnya.[1]
Jika engkau menuliskan Surah Al-Fatihah, ayat 154 Surah Ali Imran (Tsumma anzala
.), dan ayat 29 Surah Al-Fath (Muhammadun Rasulullah
.) pada bejana yang bersih kemudian diguyur dan digosokkan kepada orang yang kesurupan, maka dengan izin Allah SWT orang itu akan segera sadar dan energi jahat (jin) yang merasukinya tidak akan kembali lagi selamanya, Insya Allah.[2]
Imam Abu Hamid Al-Ghazali rh berkata: "Seorang budak perempuan telah bangun pada suatu malam untuk buang air kecil, kemudian ia kencing di tempat yang tidak selayaknya ia kencing, kemudian ia kesurupan. Kemudian seseorang berdiri serta membacakan; Bismillahirrahmaanirrahiim, tho-sĩn, tho-sin-mĩm, kaf-ha-ya-'ain-shŏ, ya-sĩn-walqur'ặnilhakiim, ha-mim-'ain-sin-qặf, nữn wamâ yasthurûn. Kemudian jin (energi jahat) itu kabur dan tidak pernah kembali lagi selamanya.
Saran Penterjemah (Penulis):
"Disarankan agar ayat-ayat di atas dihafal dan dibaca setiap salat Tahajjud agar lebih mantap dan tidak mudah lupa".
[1] Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, Al-Itqân fii 'Ulûmil Qur'an, Darul Kutub Al-'Ilmiyah, Beirut , 2004, hal 551-552.
[2] Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, Ar-rahmah fii Ath-thib wa Al-Hikmah, Darul Ihya Al-Kutub Al-'Arabiyyah, t.t, Albâb Ar-Râbi' wa Sab'ûna wa Al-Mi'ah, . hal 194,
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
0 komentar:
Posting Komentar