FILM “FITNA” PENGHINAAN ATAU KRITIK SOSIAL YANG KEBABLASAN?

Senin, 31 Maret 2008

 

Oleh: Ki Waras Jagat Pakuan

Seandainya Geert Wildert, Pemimpin Freedom Party Belanda itu mau belajar Islam dari Ahmadiyah tentu ia akan mengerti bahwa apa yang ia lakukan hanyalah satu kekonyolan, penghinaan dan fitnahan belaka terhadap agama Islam. Perlu kita sampaikan kepada Bangsa Erofa adakah ajaran yang lebih baik dari ajaran berikut ini: "Dan janganlah kamu memaki (menghina) sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka akan memaki Allah dengan malampaui batas tanda dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan". (Q.S. Al-An'am [6]:108)

Al-Qur'an dengan sangat jelas melarang umat Islam mencaci maki dan menghina sembahan pengikut agama non-Islam. Dengan adanya larangan mencaci maki sembahan secara qiyasi akan mempunyai makna melarang pula mencaci maki para pembawa agama maupun kitab suci bagi agama non-Islam tersebut. Sirah nabawiyyah dengan sangat jelas menggambarkan betapa ajaran Islam itu sangat indah, toleran, dan jauh dari apa yang digambarkan oleh musuh-musuh Islam dari semenjak datangnya Islam sampai kini. Hinaan terhadap Yang Mulia Rasulullah SAW. dengan sebutan-sebutan: si gila, tukang sihir, si nista dan perilaku-perilaku yang menyakitkan dari musuh-musuh Islam ternyata tidak ada satupun yang dibalas Oleh Nabi SAW dengan penghinaan lagi apalagi dengan mengukum mati penghina.

Saya sangat khawatir dengan munculnya Film Fitna karya biadab dan tidak etis dari Geert Wildert akan memancing sebagian umat Islam dari kelompok muslim radikal untuk berbuat yang sama bahkan melebihi. Kita berharap jangan ada umat Islam yang menggunakan hadits dhaif berikut untuk berbuat anarki atas nama agama: "Barangsiapa mencaci-maki (menghina) para nabi ia harus dibunuh, dan barangsiapa yang mencaci maki (menghina) shahabat-shahabatku ia harus didera". Hadits ini dinyatakan dhaif (lemah) oleh Jalaluddin as-Suyuthi, Imam Hadits termashur dalam kitabnya al-Jaami' al-Shaghiir, juz II, bagian huruf mim. Jadi, mengingat keselamatan nyawa atau jiwa itu sangat dihargai dan diperhatikan oleh Islam maka saya berpendapat mengamalkan hadits dhaif seperti ini haram hukumnya, karena tidak sesuai dengan Al-Qur'an maupun Sunnah Nabi SAW.

Munculnya Film Fitna sebenarnya menggambarkan etika dan moral si pembuat dan kelompok yang ia wakili, di samping salah satu bentuk kritik sosial yang kebablasan atas perilaku sebagain kecil umat Islam yang seneng menggambarkan Islam dengan wajah yang menyeramkan, seperti yang dilakukan Thaliban, Al-Qaeda, Jamaah Islamiyah dan kelompok-kelompok harakah yang mengadopsi aqidah Wahabisme dan manhaj Khawarij dalam berdakwah. Yang jelas, Geert Wildert telah memanfaatkan kekeliruan pemahaman dan tindakan-tindakan kekerasan atas nama agama Islam yang sebenarnya ghair Islami yang dilakukan kelompok muslim radikal.

Menurut penulis, film Fitna sama sekali tidak akan dapat menghalangi Islam untuk berjaya di Erofa dan di seluruh dunia. Karena Islam melalui Khilafah Ahmadiyah telah jauh menembus, berada dan berakar di Erofa termasuk Belanda, MTA (Moslem Television Ahmadiyya) yang mengudara dari London secara non-stop ke segenap penjuru dunia akan terus menyampaikan ajaran Islam yang hakiki dan rahmatis sekaligus mengikis kedustaan dan fitnahan musuh-musuh Islam. Sesuai dengan khabar ghaib yang disampaikan Allah Al-Khabiir bahwa dalam tempo 3 abad saja Islam akan kembali berjaya di segenap penjuru dunia. Kini Khilafah Ahmadiyah baru berumur satu abad, dua abad kemudian (sekitar tahun 2200 M) Benua Erofa dan benua-benua yang lainnya Insya Allah akan dikuasai Islam secara damai atas kehendak Allah karena Ahmadiyah akan menaklukkan dunia dengan akhlak Nabi Muhammad SAW. tanpa "pedang" terhunus sebagaimana Isyarat beliau SAW. dengan munculnya "Al-Masih Al-Mau'ud" di akhir zaman ini.

Terakhir, semoga Geert Wildert segera bertobat dan memahami kekeliruan dan kekonyolannya. Karena Erofa maupun Dunia Kristen sama sekali tidak akan menjadi mulia dengan jalan menghina dan mencaci maki agama lain, terlebih-lebih penghinaanya dengan membuat film atau visualisasi dan lain sebagainya. Hidup Islam! wal Alhamdulillah.

2 komentar:

Rijalul Ghaib mengatakan...

Semoga semuanya menyadari apa yang sedang terjadi. Dan jangan ada lagi pertentangan-pertentangan dan penghinaan-penghinaan terhadap agama apa pun. Hanya Tuhan sajalah Pemilik Tunggal Kebenaran.

tukangkritik mengatakan...

menurut saya sipembuat filem fitnah ini justu mengimani Al-Quran. dan dia sangat takut akan hukum dan azab yang ada didalam Al-Quran. saya yakin bila seorang islam yang paham betul akan film fitnah ini ia tidak akan melakukan apapun kecuali tersenyum karna bangga dengan keislamannya.