Oleh: Ki Waras Jagat Pakuan
Allah SWT. berfirman: ”Jadi dengan belas kasih (rahmat) Allah itulah engkau bertindak lemah lembut terhadap mereka. Dan sekiranya engkau kasar dan kejam, niscaya mereka akan bubar dari sekeliling engkau. Maka dari itu, ampunilah mereka dan mohonlah pengampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka mengenai urusan itu. Tetapi jika engaku telah mengambil putusan, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersandar kepada-Nya”. (Q.S. Ali Imran:158)
Anarkisme atas nama Islam di hari Pancasila, Monas, 01 Juni 2008
Islam Sebagai Rahmatan Lil’alamin Telah Dinodai dan Dilecehkan
Bagi kelompok Islam garis keras, ratusan ayat ”rahmat” (belas kasih) Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an tidak tampak di ”mata” mereka. Yang nampak di ”mata” mereka hanyalah tafsir beberapa ayat radikal dan kejam versi Khawarij dan Ektrimis Wahabi, yang mereka pahami secara salah baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Sungguh sangat tragis dan menyedihkan, walaupun Allah Ta’ala telah memulai Kitab-Nya dengan ayat rahmat: Bismillahirrahmânirrahîm (Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah dan Maha Belas Kasih) tetapi ”mata” benar-benar telah buta sehingga isyarat Allah yang begitu terang dan jelas sekalipun luput dari pandangan mereka.
Mereka telah meninggalkan firman Allah Ta’ala: ”Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat (belas kasih) bagi sekalian alam”. (Q.S. Al-Anbiya’:107) Mereka juga tidak memperdulikan lagi firman Allah: ”Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai pengemban kabar gembira dan pemberi peringatan”. (Q.S. Al-Furqan:65)
Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi-organisasi pendukung nya telah melanggar ajaran Islam dan missi Rasulullah SAW sebagai pemberi basy-syiran (kabar gembira) dan nadzîran (pemberi peringatan) belaka, dengan menempatkan diri mereka sebagai jabbâran (yang bertindak sewenang-wenang), qahhâran (pemaksa) hingga mereka merasa tidak bersalah ketika menganiaya orang lain dan berbuat kerusakkan (anarki) atas nama Islam.
Orang-orang FPI dan para pendukung perilaku anarkis mereka ”tidak mau mengerti” bahwa hamba Allah SWT. yang seberanya adalah sebagaimana yang dikemukakan Allah sendiri:”Adapun hamba-hamba Yang Maha Pemurah ialah mereka yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menegur mereka, mereka berkata:’Salâman’/Damai!”. (Q.S. Al-Furqan:63) Mereka sungguh sangat angkuh, gemar menebar kebencian dan huru-hara atas nama Islam.
Anarkisme FPI dan Kelompok Radikal Islam Lainnya Telah Diramalkan Oleh Nabi SAW.
FPI/Komando Iaskar Islam Sedang Menodai ISLAM di Monas, 01 Juni 2008
Kemunculan FPI, MMI,
Anarkisme FPI Menjiplak Budaya Khawarij
Salah seorang korban Anarkisme dan Kebrutalan Komando Laskar Islam/FPI Monas 01 Juni 2008 dari AKK-BB.
Anarkisme FPI dan kelompok Islam radikal di Indonesia sebenarnya mengadopsi manjah anarkis Khawarij di Irak yang telah berhasil membunuh Amirul Mu’minin, Ali bin Abi Thalib ra. dan telah membuat Ahlul Bait (Keluarga Rasulullah SAW.) mengalami penderitaan dan penyiksaan yang berkepanjangan. Kejadian itu sebenarnya telah di”ramal”(nubuwwatkan)kan oleh Nabi SAW. Beliau bersabda: “Ya Allah, berkatilah dalam timbangan dan takaran kami, juga tentang Makkah dan Madinah kami, dan berkati pula Syam dan Yaman kami. Berkata seorang laki-laki: dan juga Irak kami. Rasulullah SAW . menjawab: “(bagi Irak tidak) karena padanya akan muncul generasi (sekutu, mata pedang, pemimipin, pengikut) syetan dan berkobarnya fitnah-fitnah (berbagai huru hara); sesungguhnya tabiat kasar (kekerasan) itu berada di timur.” (H.R. Thabrani dari Ibnu Abbas ra., Kanzul Ummal, 1989, jil. 12, hal. 300, hadits no. 35116)
Monas Berdarah 2008, aksi brutal dan biadab Komando Laskar Islam/Laskar FPI pimpinan Munarman atas para peserta aksi damai AK-BB pada peringatan Hari Pancasila, 1 Mei 2008 merupakan bentuk Penodaan Agama, Pancasila, dan Kemanusiaan. Isu Ahmadiyah yang dijadikan sebagai alasan penyerbuan hanyalah pengkambinghitaman, padahal alasan yang sebenarnya adalah ingin merontokkan kelompok kebangsaan yang dianggap oleh mereka menjadi penghalang bagi cita-cita mereka untuk mendirikan “negara syari’at” atau penegakkan hukum Islam secara kaffah di dalam wilayah NKRI. Suatu cita-cita yang sudah pasti akan mendapatkan perlawanan yang sengit dari para pembela NKRI.
Radikalisme Agama Bisa Menyeret Indonesia Kepada Perang Saudara
Jika radikalisme agama dan pemaksaan kehendak sebagian kelompok masyarakat terhadap yang lainnya dibiarkan hidup subur di NKRI, maka tidak mustahil Indonesia akan mengikuti nasib Afghanistan atau Pakistan dimana perang saudara dan kekerasan sektarian biasa terjadi.
Demikian juga usaha-usaha beberapa kelompok Islam untuk menghidupkan kembali Piagam Jakarta, pendirian negara khilafah, dan penerapan syari’at Islam (secara kaffah (menyeluruh) ‘ala Islam radikal akan berpotensi menimbulkan perpecahan bahkan perang saudara jika saja pemerintah tidak waspada dan tidak konsisten dalam memegang teguh Konstitusi Negara, Pancasila dan UUD 45.
Umat Islam semestinya harus mengambil ‘itibar atas perpecahan dan pertikaian yang pernah terjadi dalam sejarah panjang mereka. Kebiasaan buruk saling sesat menyesatkan, saling mengkafirkan dan merasa pemilik kebenaran tunggal adalah penyakit kronis umat Islam yang harus segera diamputasi dan dibuang jauh-jauh. Dalam hal ini Konperensi Islam Internasional yang diadakan di Arab Saudi pada awal Juni 2008 telah merekomendasikan agar umat Islam mengedepankan dialogh dalam penyelesaian masalah antar dan intern umat beragama dan menghindari jalan kekerasan, karena hanya akan menodai Islam. Alhamdulillah.
8 komentar:
memang patut disayangi kekerasan telah terjadi.
kekerasan adalah kekerasan, tentulah harus di proses sesuai hukum,
begitupun ahmadiyah kelompok yang terang-terang telah melakukan peenistaan agama. mka haruslah di proses secara hukum, lebih efektif di bubarkan supaya tidak terjadi kekerasan berulang kali, kalau pun di bekukan haruslah ada keppres mendukungnya..
btw untuk akk-bb mending di bubarin aje, banyak mudharatnya, wong kebebasan beragama/berkeyakinan udah di jamin dlm pasal 29 UUD 45 kok, trus akk-bb membela kebebasan berkeyakinan yang bagaimana..?, skrang islam, selanjutnya siapa.. ?
kiwaras anda mengecam kekerasn yang dilakukan oleh FPI dan LKI, tapi ketika dasar Agama anda di lecehkan, di nodain anda diam saja..
kiwaras, waras gak ki
trims
Sayang, logika berfikirnya jangan terbalik atuh. Ahmadiyah itu telah mengimani dan menetapi apa yang telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya mengenai Al-Masih Al-Mau'ud atau Al-Mahdi sehingga Khilafah 'ala Minhajin Nubuwwah sekarang Ahmadiyah yang pegang. Genapkan janji Allah dan Rasul-Nya itu? WALHASIL, AHMADIYAH TELAH MEMULIAKAN ISLAM. Nah sekarang FPI yang menolak Al-Masih Al-Mau'ud dan tidak mengimani apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya mengenainya, ditambah kerap memunculkan huru hara (FITNAH)atasnama Islam, MAKA SECARA SYAH DAN FAKTUAL FPI LAH YANG TELAH MELECEHKAN ISLAM. Saya sarankan antum baca artikel-artikel saya tentang Ahmadiyah biar ngerti.
haaaaa, AHMADIYA TELAH MEMULIAKAN ISLAM.. ? *sembari geleng-geleng kepala*
jadi kalau orang-orang belum baca artikel tentang ahmadiya, di anggap gak ngerti, trus di anggap melechkan islam gitu,
Ki BAKORPAKEM dan MUI udah sangat mengerti tentang artikel dan buku- bukunya ahmadiya hingga memberikan fattwa bahwa ahmadiya sesat dan menyesatkan.
apa aki juga mau bilang bahwa MUI dan BAKORPAKEM tidak ngerti,..?
saya sebagai muslim keberatan sekali kalau ada kelompok yang mengatasnamakan islam tapi mengakui adanya kitab selain kitab Alquran dan mengakui nabi selain Nabi Muhammad SAW. *geleng-geleng kepala lagi *
ki logika berfikir aki lebih jauh terbaliknya.
Rasulullah SAW. tidak pernah memaksakan orang untuk menerima nasihat beliau, karena Allah SWT. sudah menegaskan bahwa beliau: Illal ballaaghul mubiin . Jadi jika ante sudah tidak mau mendengar saran anaa, malah meledek ya tafadhal. Jika MUI, FUI, Bakor Pakem dan ente menganggap Ahmadiayah sesat fadzaalika amrukum, bukankah Allah telah berfirman: “Barangsiapa mengikuti jalan yang benar, maka ia ikut untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa sesat, maka kesesatannya hanya atas dirinya sendiri. Dan tiada seorang memikul dosa akan memikul dosa orang lain.....” (Q.S. Bani Israil:15) Kita hanya diperintahkan tawashau bilhaqq, tawaashau bilshshobr wa tawashau bilmarhamah (Saling menasihati dengan kebenaran, kesabaran dan kasih sayang) Tidak ada ajaran Islam yang mengajarkan MENGHINA, MENCACI apalagi berbuat anarkis seperti FPI.
Tidak ada jamian dari Al-Qur’an maupun Assunah bahwa fatwa MUI dan Bakor Pakem itu tidak sesat dan salah. Kalau Nabi SAW. yang berfatwa sih oke, pasti benar karena beliau DIBIMBING WAHYU. Apakah MUI dibimbing wahyu juga? Bahkan bisa saja MUI itu dianggap zhollun wa muzhillun oleh lawannya. Jadi kita tidak usah takabbur dan merasa menjadi pemilik kebenaran tunggal sehingga yang lain kita anggap salah dan mudah memfatwa sesat. Buktikan saja kebenaran Islam kita dengan Akhlaqul Karimah, tidak dengan mencaci maki, menghina, memperolok-olok, merusak mesjid apalagi sambil menjarah harta benda orang Ahmadiyah.
Yang mengatakan ada lagi nabi setelah Rasulullah SAW. adalah Nabi Muhammad SAW. melalui hadits mutawatir itu dengan istilah balaghahnya isti'arah, yakni sebutan Isa Ibnu Maryam.Ahmadiyah tidak punya keyakinan ada lagi kitab suci setelah Al-Qur'an, yang mengatakan itu Amin Djamaluddin dan Amidan yang kemudian menuduhkannya kepada Ahmadiyah. ’asallau anyahdiyaka ila shirootihil mutaqiim wa yalhiqoka ila jamaa’atihi. Syukron.
Akhirnya mampir juga
Lihatlah mana aksi, dan mana reaksi
FPI hanya reaksi dari apa yang dilakukan oleh AKKBB yang memprofokasi lebih dulu.
Kalau FPI yang terprofokasi tsb mau dibubarkan, harusnya polisi juga dibubarkan donk. khan polisi juga serung terprofokasi demonstran sehingga terjadi kerusuhan.
Yang patut dibubarkan tu AKKBB dan Ahmadiyah dan antek anteknya AS
http://cokiehti.wordpress.com/2008/06/10/membongkar-jaringan-akkbb-bag-2/
apa yang dilakukan fpi, hti dan aliran sejenisnya itu hanyalah tindakan (reaksi) dari kegagalan dan kekalahan mereka berdiskusi dengan ahmadiyah,,,,
yang ada di otak mereka itu hanya kafir,sesat,syirik, darah halal.
realita pengakuan kenabian hanyalah dajjal dimata mereka (dan saya yakin 200% klo seandainya mereka hidup di jaman Nabi Muhammad mereka pasti mengatakan bahwa Muhammad adalah seorang pembohong (persis seperti kafir quraisy) krn mereka melakukan tindakan kekerasan bukan berdasarkan penelitian tp berdasarkan suara mayoritas,,,
ini adalah fakta....
masing2 (para penentang ahmadiyah)
ketika dihadapkan pada pertanyaan:
klo menurut hadist muslim Nabi Isa akan datang di akhir jaman,
DENGAN BUKTI APA ANDA AKAN PERCAYA BAHWA YANG TURUN ADALAH BENAR2 NABI ISA???
1 fakta lagi,,,
dari sejak jaman Nabi Adam, ORANG YANG MENGAKU SEBAGAI NABI PASTI DIMUSUHI, DIPERANGI, DIANCAM UNTUK DIBUNUH/ DIKUCILKAN.
(DAN ITU MERUPAKAN FAKTA YANG TERJADI KEPADA SETIAP UTUSAN ALLAH)
sekarang yang ingin saya tanyakan,,,
TIDAKKAH TERBESIT DALAM PIKIRAN SAUDARA (YANG ANTI AHMADIYAH) UNTUK KEMBALI MENGKAJI LAGI PEMIKIRAN SAUDARA TENTANG KONTEKSTUAL PEMAHAMAN AKAN SEORANG NABI???
nb: jika anda hubungkan pertanyaan saya diatas tentang khatamun nabiyyin dalam Al-Qur'an, maka percayalah akan terjdi prdebatan panjang dengan saya khususnya tentang sifat ALLAH YANG MAHA BERBICARA,,,,
Jaya terus kiwaras !!!!!
hati tak akan pernah dikalahkan dengan pedang. kekerasan atas nama agama hanya akan mencedrai agama tersebut.
Posting Komentar